BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG
JAWAB
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk
yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupakan
makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia
memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan
sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
Dalam konteks sosial manusia
merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan
perangkat nilai-nilai secara sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang
dalam jaminan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu
konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam
konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk
individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya
(seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya
(sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat
intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab
manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap
suatu nilai.
Tanggung jawab dalam konteks
pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia
jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha
melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan
dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang.
Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada
hak.
2. Macam – Macam Tanggung
Jawab
Beberapa jenis dan contoh
tanggungjawab, yaitu :
1. Tanggung
Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri.
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga
seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, dan angan-angan sendiri.
2. Tanggung
Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada
keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga,
tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
3. Tanggung
Jawab Terhadap Masyarakat
Pada
hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian,
manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
4. Tanggung
Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia
atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak,
manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat
semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma
tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau
negaranya.
5. Tanggung
Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan
manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya
disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada
Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya
serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk
suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam.
Hal tersebut
meliputi : tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia
tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua
aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah
kepada-Nya.
3. Pengabdian dan Pengorbanan
1. Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta,
kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab.
Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk
memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga,
karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu
teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya
sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
2.
Macam-Macam Pengabdian
a). Pengabdian
kepada keluarga
Pada
hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta
dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian
kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri
kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
b). Pengabdian kepada masyarakat
Manusia
dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena
tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di
masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka
apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh
masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat
lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau
mengabdikan diri kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab
kepada masyarakat. Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama
baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja
berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak orang lain, maka
bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
c). Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga
negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya.
Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta
tanpa pengabdian.
d). Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan
Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian
berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan
tanggung jawabnya kapada Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
3.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan
adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas
semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih
banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk
kepada pemberian. Dalam pengadian selalu dituntut pengorbanan, tapi belum tentu
pengorbanan menuntut pengabdian.
Hidup adalah
sebuah perjuangan yang selalu harus dilakukan oleh setiap makhluk agar tetap
bertahan hidup. Pengorbanan itu sendiri bisa berbentuk material (yang bisa
dilihat, dipegang) dan berbentuk immaterial (hanya bisa dirasakan). dan
pengorbanan yang dilakukan dengan tulus dan tujuan mulia pasti akan memberikan
hasil yang luar biasa (tidak sia-sia atau percuma).
Pengorbanan
yang terbesar adalah pengorbanan yang dilakukan untuk keselamatan banyak jiwa,
pengorbanan yang tak memandang kesalahan dan perbuatan baik dari ciptaan-Nya.
dan pengorbanan sebesar dan setulus ini belum pernah dilakukan oleh siapapun
selain dari Tuhan itu sendiri.
4. Macam-Macam Pengorbanan
-
Pengorbanan Harta benda
-
Pengorbanan Pikiran
-
Pengorbanan Perasaan
-
Pengorbanan Tenaga
-
Pengorbanan Ibu kepada anaknya
-
Pengorbanan Ayah terhadap anaknya
-
Pengorbanan seorang pejuang terhadap negaranya
-
Pengorbanan seorang Umat terhadap agamanya
5. Akibat
Pengorbanan
Akibat yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan adalah suatu
hasil yang di harapkan seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini
biasanya bersifat positif dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang
yang berkorban. Hutang budi ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan
akan selalu teringat pengorbanan orang yang berkorba.
Contoh Pengorbanan
Seorang pejuang kemerdekaan rela berkorban
mengusir penjajah demi negara yang di cintainya meskipun nyawa menjadi
taruhannya. Bila dilihat seorang pejuang hidupnya pas-pasan bahkan tidak jarang
hidup dibawah garis kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar