BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
1. Unsur-unsur yang membangun manusia
unsur yang membangun manusia
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Dua
pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang
membangun manusia.
I.
Manusia
memiliki 4 unsur yang saling berkaitan
- Jasad,
yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat dilihat dapat difoto dan menempati
ruang dan waktu.
- Hayat,
yaitu mengandung unsur hidep yang ditandai dengan gerak.
- Ruh,
yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran.
- Nafas,
dalam pengertian diri yaitu akan kesadaran diri sendiri.
II.
Manusia
sebagai satu kepribadian
- Id
merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak.
- Ego
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id.
- Superego
merupakan kesatuan standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
2. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh
Tuhan sebagai makhluk hidup yang sempurna, melebihi ciptaan tuhan yang lain.
Manusia memiliki jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup dibumi ini. Salah
satu hakekat manusia ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan
satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
3. Membedakan Manusia Dengan Makhluk Lain
Manusia mempunyai
keunikan-keunikan tersendiri dan membuat manusia sangat istimewa. Berikut
adalah contoh keunikan yang dimiliki oleh manusia.
-
Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia
menghabiskan waktu lebih lama untuk tinggal bersama untuk mengasuh
keturunannya. Ukuran otak manusia lebih besar sehingga membutuhkan waktu lebih
lama untuk berkembang dengan sempurna.
-
Bisa menciptakan api
kemampuan manusia membuat api adalah bekal penting dalam
memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari
mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
-
Berbicara
Kurang lebih sejak 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki
tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang
dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak dibawah lidah, manusia
mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
-
Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut),
secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan
kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian
yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
-
Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol
tangannya ke berbagai arah hingga 360 derajat. Jari jari yang lain
juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies
paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
-
Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus
berproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan
berproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause. Selain manusia
hanya beberapa spesies yang mengenal menopause yaitu ikan paus.
4. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang sangat tinggi. Kepribadian
bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa
timur sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
5. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu gagasan cara berfikir dan cara
merasakan yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia
yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu yang
merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Sebagai keseluruhan yang
mencangkup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian kebudayaan telah ada sejak manusia berfikir,
berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukan bagaimana pola berfikir dan
interpretasi manusia terhadap lingkungannya.
6. Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur unsur
kebudayaan, ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan, yaitu :
1. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2. Sistem teknologi dan peralatan
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk
hidup yang lain.
3. Sistem Organisasi Masyarakat
Sistem
yang muncul karena kesadaran manusia bahwa diciptakan sebagai makhluk yang
paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
4. Bahasa
Sesuatu
yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan sehingga berubah sebagai lisan
untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia.
5. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem ekonomi
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hiudp dan membedakan manusia dengan makhluk
yang lain.
6. Sistem Pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
7. Sistem Religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Pencipta yang muncul kafrena kesadaran bahwa ada
zat yang lebih dan Maha Kuasa.
7. Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan dibedakan
menjadi 3, yaitu :
-
Wujud gagasan ( wujud
ideal )
Kebudayaan
yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan
yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak di dalam pemikiran warga masyarakat.
-
Wujud Aktivitas ( tindakan )
Sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial terdiri
dari aktivitas manusia yang saling berinteraksi serta bergaul dengan manusia
lain menurut pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
-
Wujud Artefak ( karya
)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda atau hal yang dapat diraba,
dilihat dan didokumentasikan.
8. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kehidupan yang dapat ditemukan secara
universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut, yaitu :
1. Masalah hakekat hidup
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan sesama
Pola orientasi nilai budaya yang hitam putih merupakan pola
yang ideal untuk masing-masing pihak.
9. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan
dalam masyarakat, yaitu gejala perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur
sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan
kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat
alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi, dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat, faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi, dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ditambah pula
kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin
menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat,
khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih
lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan
positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
10.
Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
Ada hubungan dialektika antara manusia
dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri
adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar