Sabtu, 17 Januari 2015

Bab 11 Manusia Dan Harapan

BAB 11

MANUSIA DAN HARAPAN

1. PENGERTIAN HARAPAN

     Harapan berasal dari kata “harap” yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi bahan tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

2. PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA – CITA

            Persamaan harapan dan cita cita, yaitu :
- Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
- Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan rang menginginkan hal yang lebih baik dan meningkat.

    Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa memperlajari kisah sukses orang lain atau membaca dan melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung perngertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita cita pada umumnya perlu setinggi bintang.

3. CONTOH-CONTOH HARAPAN

1)    Bagi seorang anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan seorang anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.

2)    Bagi seorang dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari pekerjaanya. Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan berperilaku baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya.

3)    Bagi seorang pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan serius. Meminimalisir kegiatan bermain.

4)    Dari seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir. Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan dalam hal harta atau apapun.

5)    Bagi seorang remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari pasangannya itu.

4. SEBAB SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
     Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu :

1)      Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oleh Tuhan. Misalnya, menangis , bergembira ,berfikir dan sebagainya. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.

2)      Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorngan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunya harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

5. PENGERTIAN DOA
  Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan keselamatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu dan tadharru dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.

6. MACAM – MACAM DOA

DOA SEBELUM MEMBACA KITAB SUCI

Allah yang berbelas kasih, Sabda-Mu adalah Terang dan Pelita hidup kami. Bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu untuk membaca dan merenungkan Sabda-Mu.
Dengan Daya Roh Kudus-Mu itu, bukalah telinga dan hati kami untuk mendengarkan Sabda-Mu.
Terangilah budi dan hati kami untuk memahami Sabda-Mu.
Jernihkanlah hasrat jiwa kami untuk meresapkan Sabda-Mu.
Doronglah kehendak dan tekad kami, untuk mengamalkan Sabda-Mu dalam hidup dan perutusan kami sehari-hari.
Demi Kristus, Tuhan kami.                         
AMIN


DOA SESUDAH MEMBACA KITAB SUCI

Allah Bapa yang berbelas kasih, Sabda-Mu adalah kehidupan kekal, daya hidup dan perutusan kami.
Naungilah kami dengan Roh Kudus, agar kami dapat melaksanakan misi Putra-Mu, menyampaikan Kabar Baik kepada sesama yang miskin dan berkekurangan.
Semoga daya Sabda-Mu yang kami wartakan, menyembuhkan sesama yang sakit, menghibur yang berdukacita, meringankan yang berbeban berat, meneguhkan yang lemah imannya, memberikan harapan baru bagi yang putus asa.
Demi Kristus, Tuhan kami.
AMIN

7. PENGERTIAN KEPERCAYAAN

   Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengaku atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pangakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

8. 3 (TIGA) TEORI KEBENARAN

                   I.               Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contohnya : setiap manusia akan mati. Paul manusia. Paul akan mati.

                II.               Teori Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan objek yang ditujuoleh pernyataan tersebut.
Contohnya : Jakarta itu Ibukota Republik Indonesia

              III.               Teori Pragmatis

Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar