Sabtu, 01 November 2014

Manusia dan Keindahan

BAB 5

MANUSIA DAN KEINDAHAN

1. Pengertian Keindahan
            Keindahan sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan berasal dsri kata indah artinya bagus, cantik, elok dan sebagainya. Keindaha identik dengan kebenaran. Sesuatu yang indah selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatannya indah tetapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan merupaka sifat dan ciri dari seseorang. Keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, canti dan elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

            Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”

2. Perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah

             Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.

Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.

Menurut cakupan orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita yang abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafah kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a) keindahan dalam arti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis murni
c) keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.

3. Keindahan dalam Arti Luas

Ø  Keindahan Seni
Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang terhadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.

Ø  Keindahan Alam
Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang bisa dinikmati oleh penglihatan kita.

Ø  Keindahan Moral
Keindahan moral adalah keindahan yang tercipta dari tingkah lakudan perilaku kita sendiri.

Ø Keindahan Intelektual
Keindahan Intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.

4. Nilai Nilai tentang Estetika

         Estetika berasal dari bahasa yunani aisthetike. Pertama kali digunakan oleh Filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735. Untuk pengertian ilmu yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan. Bagaimana ia terbentuk dan bagaimana seseorang dapat merasakannya. Estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai nilai sensoris, yang  kadang di anggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofii seni.

5. Perbedaan antara Nilai Ekstrinsik dan Nilai Intrinsik

            1. Nilai Ekstrinsik
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya. Yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau untuk membantu.
Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak dan irama. Itu disebut dengan nilai ekstrinsik.

            2.  Nilai Inrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contohnya pesan puisi yang disampaikan kepada pembaca malalui alat benda. Puisi tersebut merupakan nilai intrinsik.

6. Pengertian tentang Kontemplasi dan Ekstansi
           
            Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.

            Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan  menikmati sesuatu yang indah.

7. Renungan
            Renungan berasal dari bahasa renung yang artinya diam-diam memikirkan             sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil             merenung, dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.

            1. Teori Pengungkapan
Teori pengungkapan adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini berkaitan dengan apa yang di alami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.

            2. Teori Metafisik
Teori Metafisik merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.

            3. Teori Psikologis
Teori Psikologis merupakan dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Sebuah teori yang dapat dimasukan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (Signification Theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasan manusia.

8. Keserasian
            Keserasian berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi yang artinya cocok, kena benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu memgandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

            1. Teori Objectif dan Subjectif

Teori Objectif merupakan keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dsri orang yang mengamatinya. Pendukungnya adalah Plato dan Hegel.
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Pendukungnya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
           
2. Teori Perimbangan


Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 SM – abad ke-7 M selama 2 abad . Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Hubungan ini dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan yang dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar