BAB 8
MANUSIA DAN PANDANGAN
HIDUP
1. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia.
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
2. Macam-macam Sumber Pandangan Hidup
1. Pandangan hidup
yang berasal dari Agama, Yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa Ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada negara.
3. Pandangan berdasarkan Renungan, yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
3. Pandangan Hidup sesuai dengan
Kepercayaan (Bagi Non Muslim )
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan
dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari
natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah
yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya.
secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai
alam ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana
tetapi Tuhan yang menentukan.
2. Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah
logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
Mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan
teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan
yang maksimal, walaupun mungkin teknologi
memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
3. Aliran gabungan
Dasar aliran ini adalah
kekuatan gaib yang berasal dari Tuhan sebagai dasar keyakinan seangkan akal
adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai
berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal berimbang maka
akan menghasilkan pandangan hidup sosialisme / religius. Kebajikan yang di
kehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati
nurani semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
4. Pengertian
Ideologi
Ideologi
adalah ide
atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai
cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat.
Tujuan utama di balik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
5. Hak Ideologi
1. Ideologi
Terbuka
Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak
dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya
berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau
filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang
di nyatakan sebagai kebenaran yang tidak boleh di persoal kan lagi, melainkan
harus di patuhi.
6. Cita-cita
Cita-cita merupakan pandangan
masa depan, pandangan hidup yang akan datang. Pada umum nya cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain, cita-cita
merupakan keinginan, harapan dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatan
nya.
Contoh cita-cita
Misalnya, seorang anak bercita-cita menjadi dokter.
Mendapatkan Universitas Negeri ternama , membahagia kan orang tua, yaitu bisa
membiayai untuk pergi haji.
7. Kebijakan
Kebijakan adalah adalah
rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta,
serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan
atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang
mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling
mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses
pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk
identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran,
dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai
mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai
suatu tujuan eksplisit.
8.Faktor faktor yang
menentukan perilaku Manusia (Faktor Personal)
1. Faktor Biologis
Faktor Biologis terlibat
dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor
sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial di bimbing oleh aturan-aturan
yang sudah di program secara genetis dalam jiwa manusia.
Pada
dasarnmya motivasi biologis muncul sabagai akibat tidak adanya keseimbangan
organik maupun kimiawi dalam tubuh manusia. Bahwa tubuh manusia sebenarnya
memiliki kecenderungan yang mengarah kepada upaya penyesuaian diri guna
mempertahankan tingkat konsentrasi zat dalam tubuh agar tetap konstan.
2. Faktor Sosiopsikologis
manusia akan memperoleh
beberapa karakteristik yang mempengaruhi tingkah lakunya. Faktor karakteristik
itu sering disebut sebagai faktor sosiopsikologis
yang dapat memperngaruhi perilaku manusia.
Kita dapat mengklasifikasikan
nya ke dalam 3 komponen:
Ø Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional
dari faktor sosiopsikologis, di dahulukan karena erat kaitan nya dengan
pembicaraan sebelumnya.
Ø Komponen Kognitif
Merupakan aspek intelektual
yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
Ø Komponen Konatif
Merupakan aspek volisional
yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
9. Usaha Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja
keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan
hidupnya, sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia
bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita
menjadi ilmuwan, ia hams rajin belajar dan tekun serta memenuh semua ketentuan
akademik. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan
tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Untuk bekerja keras manusia dibatasi
oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada
fisik dan keahlian/ketrampilan.
10. 3 Aliran Filsafat
1. Materialisme
adalah paham yang
memahami bahwa esensi kenyataan termasuk esensi manusia bersifat material atau
fisik.
2. Idealisme
adalah kebalikan dari
materialisme yaitu lebih menekankan pada “idea” dunia roh. Menurut aliran ini,
kenyataan sejati adalah bersifat spiritual.
3. Dualisme
adalah ajaran yang
menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak
belakang. Masing-masing substansi bersifat unik dan tidak dapat direduksi,
misalnya substansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh
dengan materi, jiwa dengan badan.
11. Pengertian Keyakinan atau
Kepercayaan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan
oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah
mencapai kebenaran. Karena
keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar,
keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.
Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi
merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
12. Langkah- Langkah
Berpedoman Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup
itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai
penimbul kesejahteraan dan ketentraman.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya
rnernpunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan
mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan
hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik.
Adapun langkah- langkah tersebut, yaitu :
1. Mengenal
Mengenal
merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan
hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai
pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak
manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke
dunia.
2. Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik
adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan
bernegara
3. Menghayati
Dengan menghayati pandangan hidup kita
memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung
didalanmya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan
mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati
ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan
pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tau dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu
atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati
pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran
tentang pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Dengan meyakini
berarti secara langsung ada penerimaan
yang ikhlas terhadap pandangan hidup
itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas
ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam
segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan
hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman
yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh
pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik
oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan
merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih
hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar